icd.or.id, Data penyandang disabilitas di Indonesia belum dapat terkonfirmasi dengan baik. Meski sistem pengelolaan data penyandang disabilitas pada Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas mengidentifikasikan bahwa Maret 2020 ada 197.582 jiwa penyandang disabilitas, namun Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Efendy, memaparkan bahwa data disabilitas sampai sekarang juga belum bisa disusun secara komprehensif dan lengkap.
Hal tersebut menjadi tantangan pemerintah dalam menangani keterbatasan informasi terkait penyandang disabilitas di Indonesia. Selain itu, perlunya pengetahuan dan kesadaran dari berbagai pihak untuk turut mengambil peran agar para penyandang disabilitas merasa diterima di lingkungannya.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap para penyandang disabilitas. Seperti halnya Rumah Azaki, berlokasi di Jl Bina Marga V No 11, Rt 02/10, merupakan Lembaga sosial panti rehabilitasi penyandang disabilitas. Berdiri sejak 2012, Rumah Azaki saat ini merawat 25 anak yang berusia 8-19 tahun yang dibantu 10 pekerja.
Setiap hari anak-anak tersebut memiliki rutinitas yang harus mereka lakukan. Di pagi hari, mereka diajak melakukan kegiatan klasikal sosialisasi, piket, mengaji, berolahraga, dan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Sesi belajar akan selesai di siang hari sekaligus beribadah bersama.
Menurut salah seorang terapis, Pak Mugiana, kendala yang mereka hadapi adalah kurangnya fasilitas pendukung dan SDM sebagai pengajar, terapis, ataupun pengasuh. Selain itu, beliau menjelaskan adanya keterbatasan finansial membuat mereka masih harus mengontrak tempat tersebut, “kalau hujan masih bocor” tuturnya.
Selama ini, Rumah Azaki menghidupi diri dari bantuan para donatur dan beberapa orang tua anak penyandang disabilitas yang mau ikut berpartisipasi.
“Harapannya ke depan, kami punya tempat yang lebih layak dan tersedianya SDM yang cukup” kata Pak Mugiana.
Ketika tim Sekolah Relawan mendatangi Rumah Azaki, anak-anak antusias menghampiri dan mengobrol bersama para relawan. Sambutan senyuman mereka adalah suara yang terdengar dari setiap jiwa yang melihatnya. Melalui Sedekah Beras, Sekolah Relawan memberikan bantuan berupa beras kepada Rumah Azaki untuk keperluan pangan para pekerja dan anak-anak penyandang disabilitas.