KOLABORASI PULIHKAN TERUMBU KARANG PASCA TSUNAMI SELAT SUNDA

23 Desember 2019

Tsunami melanda Selat Sunda pada 23 Desember 2019 lalu juga berdampak pada kerusakan eksosistem di sekitar laut dan pantai. Salah satunya adalah rusaknya eksosistem terumbu karang yang ada disekitar Pantai Paniis, Kampung Paniis, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pangdeglang, Banten.

Rusaknya terumbu karang disekitar pantai dan pulau terdampak membuat kelompok relawan lokal muda Paniis Lestari tergerak untuk melakukan pemulihan dan budidaya lanjutan. Pasalnya sebelum Tsunami terjadi, proses budidaya dan konservasi Terumbu Karang telah diinisiasi dan dirintis oleh kelompok Paniis Lestari.

“Kami sudah merintis budidaya Terumbu karang dan penyelamatan ekosistem laut sejak dulu, pas ada tsunami banyak terumbu karang yang rusak, sedih rasanya. Makannya setelah ini kita harus kembali menanam dan membudidayakan terumbu karang” Ungkap Deden, salah satu relawan lokal Paniis.

Melihat semangat para relawan muda Paniis Lestari, Tim Sekolah Relawan ikut mendukung dan membersamai langkah para relawan lokal untuk kembali meluakukan konservasi terumbu karang lewat kolaborasi pemulihan dan penanaman terumbu karang disekitar pantai Paniis.

Kolaborasi ini juga berjalan dengan menggandeng Universitas Nasional sebagai elemen akademik yang memberikan insight positif dari perspektif keilmuan, terutama untuk pengembangan ecowisata melalui berbagai aktivitas edukatif dan penyelamatan lingkungan.

“Semoga penanaman terumbu karang ini bisa menjadi langkah konsisten untuk terus menyelamatkan dan melindungi eksositem laut. Karena bagaimanapun juga kita hidup disekitar laut dan pantai disini, maka kita harus berupaya menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk bersama menyelamatkan lingkungan kita” Tambah Deden penuh semangat.